Sunday, April 7, 2013

Jiwa Korsa Prajurit Kopassus

Kopassus
Kopassus



Agen Bola - Mendengarkan jeritan hati isteri Serka Heru Santoso,prajurit Kopassus yang bertugas di bagian intel Kodam IV Diponegoro yang terbunuh oleh para preman di Hugo’s Cafe sungguh sangat terharu ; Dimana sang isteri yang sedang hamil tua menjerit karena sebagai isteri prajurit Kopassus Serka Heru Santoso yang menjadi korban keganasan preman Dicky Ambon, posisinya sebagai “korban” yang juga mempunyai “Hak Asasi” sebagai manusia tidak pernah disentuh oleh para aktivis HAM. Padahal para preman pembunuh tersebut juga telah melanggar HAM….!

Ketidak-seimbangan pemberitaan media menjadikan seolah pelaku penyerbuan Lapas Cebongan telah melanggar HAM,padahal para preman yang terbunuh itu justru sudah lebih dulu melanggar HAM,dimana keberadaan mereka membuat keresahan dan ketakutan masyarakat. Salah satu dari para preman tersebut bahkan mempunyai latar belakang sebagai pembunuh dan pemerkosa yang pernah dihukum,setelah keluar dari penjara bukannya membuat mereka jera,tetapi bahkan melakukan perbuatan keji dengan membunuh prajurit TNI AD bagian intel yang sedang bertugas. Keberadaan preman-2 tersebut membuat keresahan warga Yogyakarta,dimana sudah bukan rahasia umum para warga eks NTT tersebut seringkali membuat keonaran di Yogyakarta karena tindakan-2 mereka yang meresahkan warga Yogyakarta dan pendatang.

 Oleh karena itu,berita tentang terungkapnya para penyerbu Lapas Cebongan Sleman sore hari ini ditanggapi oleh rakyat secara beragam. Tetapi mayoritas masyarakat Indonesia justru mendukung sikap solidaritas prajurit Kopassus yang menghabisi para preman pembunuh Serka Heru Santoso di Lapas Cebongan Sleman. Sikap solidaritas sesama korps mutlak diperlukan sebagai bentuk kesetia-kawanan yang justru sudah mulai luntur di masyarakat sipil dan polisi. Para politisi sipil sesama anggota satu partai politik saja saling cakar-mencakar dan memperlihatkan pendidikan politik yang tidak baik kepada masyarakat,yaitu semangat saling mengkhianati sebagai teman. Solidaritas anggota Kopassus yang menyerbu Lapas Cebongan justru patut diacungi jempol,sebab mereka menunjukkan semangat bela korps yang benar,hutang nyawa harus dibayar nyawa…! Apalagi yang dihabisi juga sampah masyarakat yang meresahkan kehidupan orang banyak.

Pembelaan terhadap para penyerbu Lapas Cebongan Sleman terus bermunculan di media sosial. Mungkin ini karena anggota yang terlibat juga merupakan salah satu Korps TNI yang membanggakan rakyat. Siapa yang tidak kenal Kopassus? Jasa korps ini luar biasa terhadap bela negara negeri ini. Para anggotanya mempunyai kedisiplinan tinggi dan aturan ketat di internalnya. Siapa salah pasti dihukum…! Jadi,kalau pihak eksternal mengancam keberadaan mereka,sudah sangat wajar mereka juga melakukan pembelaan diri. Para politisi bahkan lebih busuk daripada penyerbuan Lapas Cebongan Sleman dalam menghabisi lawan-2 politiknya ; Kecenderungan para politisi adalah bertindak tidak ksatria dan memukul lawan dengan meminjam tangan rakyat. Seorang prajurit Kopassus bertindak ksatria dengan bersikap jujur dan apa adanya mengakui penyerbuan itu.

Pujian dan menyemangati prajurit Kopassus tidak henti-2nya terus terjadi di jejaring sosial dari sore hari hingga malam ini. Kekesalan rakyat terhadap premanisme yang didukung oleh oknum-2 penegak hukum dan para politisi membuat rakyat menginginkan lahirnya “super hero” yang bisa menumpas preman-2 tersebut. Bahkan keinginan menumpas preman dengan cara-2 “Petrus” diharapkan lahir kembali di era reformasi ini,sanggupkah…?

Pekik “Hidup Kopassus” pada malam penyerbuan Lapas Cebongan Sleman barangkali juga suatu ungkapan hati yang tulus dari salah satu tahanan disana yang mungkin saja sudah sangat kesal dengan preman-2 yang terbunuh itu. Bisa jadi,para preman yang terbunuh itu seharian membuat hidupnya gelisah dan tidak nyaman di sel tahanan,sehingga dengan terbunuhnya mereka oleh prajurit Kopassus yang dengan gagah berani mengakui perbuatannya itu langsung membuat dirinya berteriak “Hidup Kopassus…!”

Jejaring sosial juga memekikkan “Hidup Kopassus…!” ……


ingin menguji seberapa tangkaskah anda (klik).





No comments:

Post a Comment