Meski demikian, itu tetap temuan hebat. Para fisikawan yang membuat jubah baru tersebut mengatakan itu adalah langkah maju untuk mewujudkan jubah tembus pandang yang bisa menyembunyikan seseorang di siang hari terang.
Temuan itu dibuat dari material yang disebut metascreen, bahan pita tembaga yang ditempelkan ke sebuah film polycarbonate yang lentur. Potongan tembaga itu hanya setebal 66 mikrometer (66 seperjuta meter), sedangkan film polycarbonate hanya setebal 100 mikrometer, dan keduanya dipadukan dalam pola jaring diagonal.
Biasanya, sebuah jubah jadi tembus pandang karena membelokkan sinar ke sekitar sebuah objek sehingga cahaya tidak menyebar atau memantul, sebuah teknik yang bergantung metamaterial (materi buatan, bukan materi yang ada secara alami) berjumlah besar. Sebaliknya, jubah baru tersebut menggunakan sebuah teknik yang disebut selubung mantel untuk mencegah gelombang cahaya yang terpantul dari objek yang ditutupi, sehingga tidak ada cahaya yang dapat memantul ke mata orang yang memandang objek itu.
“Saat bidang yang menyebarkan cahaya dari jubah dan objek tersebut berbaur, mereka saling menghambat dan secara keseluruhan akan menimbulkan transparasi dan tidak dapat terlihat dari semua sudut,” kata Andrea Alu, salah satu peneliti University of Texas di Austin, dalam sebuah pernyataan.
Dalam pengujian laboratorium, Alu dan rekan-rekannya berhasil menyembunyikan batang silinder sepanjang 18 cm dalam cahaya gelombang mikro. Mereka mengatakan bahwa teknologi serupa seharusnya akan mampu untuk menyembunyikan objek lainnya yang memiliki bentuk tidak simetris lainnya.
“Keuntungan dari jubah untuk menghilang terhadap teknik-teknik yang ada adalah kenyamanannya, serta mudah dibuat,” kata Alu.
Pada prinsipnya, jenis jubah yang sama bisa digunakan untuk menyembunyikan objek dalam jangkauan cahaya yang dapat terlihat, serta setidaknya bisa bekerja pada objek yang berukuran kecil.
( Adu ketangkasan anda disini )
No comments:
Post a Comment