Politisi Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, tak ada masalah jika
putra Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro alias Ibas, tetap menjabat
sebagai sekretaris jenderal. Setelah SBY terpilih sebagai Ketua Umum
DPP Demokrat, sejumlah pengamat menilai, citra Demokrat sebagai partai
keluarga akan semakin kental jika Ibas tetap menjadi sekjen.
Menurut Ruhut, selama menjabat sekjen, kinerja Ibas dinilainya cukup baik.
"Untuk sekjen, Mas Ibas kerjanya bagus. Kalau beliau sekjen, tidak masalah, apalagi ketua umum, seperti dikatakan Bapak SBY, hal-hal tertentu saja baru turun," kata Ruhut, di Bola Tangkas, Bali, Minggu (31/3/2013).
Saat ini, kata Ruhut, SBY tengah menyusun struktur pengurus baru Demokrat di bawah kepemimpinannya. Hari ini, SBY, yang terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum DPP Demokrat, mengumumkan tiga pejabat baru untuk tiga posisi strategis di Demokrat. Mereka adalah Syarief Hasan yang menjabat Ketua Harian DPP Demokrat, Marzuki Alie sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi, dan EE Mangindaan sebagai Ketua Harian Dewan Pembina. Sementara untuk posisi lainnya bergantung pada kebijakan SBY.
Keterpaksaan
KLB Demokrat yang digelar sejak Sabtu (30/3/2013) kemarin secara aklamasi memilih SBY sebagai Ketua Umum DPP Demokrat menggantikan Anas Urbaningrum. Dalam pidato perdananya sebagai Ketua Umum, SBY menyebutkan bahwa KLB adalah sebuah keterpaksaan. KLB dipilih karena tidak ada mekanisme lain yang dimungkinkan untuk mengikuti Pemilu 2014.
"KLB tidak kami kehendaki, tidak pernah kami rancang, terpaksa kami lakukan karena keadaan darurat di partai kami," kata SBY, Sabtu, 30 maret 2013 malam. Keterpaksaan tersebut, ujar SBY, dalam konteks Partai Demokrat tak lagi punya ketua umum setelah Anas Urbaningrum menyatakan berhenti sebagai ketua umum pada 23 Februari 2013.
Oleh karena itu, kata SBY, KLB merupakan cara Partai Demokrat untuk memiliki ketua umum baru dalam tenggat waktu singkat menjelang dimulainya tahapan Pemilu 2014.
"Maka, harus dipahami jabatan ketua umum (yang saya jabat ini) sementara meskipun sah dan resmi," ujarnya.
[ Ingin tahu prediksi bola klik disini ]
Menurut Ruhut, selama menjabat sekjen, kinerja Ibas dinilainya cukup baik.
"Untuk sekjen, Mas Ibas kerjanya bagus. Kalau beliau sekjen, tidak masalah, apalagi ketua umum, seperti dikatakan Bapak SBY, hal-hal tertentu saja baru turun," kata Ruhut, di Bola Tangkas, Bali, Minggu (31/3/2013).
Saat ini, kata Ruhut, SBY tengah menyusun struktur pengurus baru Demokrat di bawah kepemimpinannya. Hari ini, SBY, yang terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum DPP Demokrat, mengumumkan tiga pejabat baru untuk tiga posisi strategis di Demokrat. Mereka adalah Syarief Hasan yang menjabat Ketua Harian DPP Demokrat, Marzuki Alie sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi, dan EE Mangindaan sebagai Ketua Harian Dewan Pembina. Sementara untuk posisi lainnya bergantung pada kebijakan SBY.
Keterpaksaan
KLB Demokrat yang digelar sejak Sabtu (30/3/2013) kemarin secara aklamasi memilih SBY sebagai Ketua Umum DPP Demokrat menggantikan Anas Urbaningrum. Dalam pidato perdananya sebagai Ketua Umum, SBY menyebutkan bahwa KLB adalah sebuah keterpaksaan. KLB dipilih karena tidak ada mekanisme lain yang dimungkinkan untuk mengikuti Pemilu 2014.
"KLB tidak kami kehendaki, tidak pernah kami rancang, terpaksa kami lakukan karena keadaan darurat di partai kami," kata SBY, Sabtu, 30 maret 2013 malam. Keterpaksaan tersebut, ujar SBY, dalam konteks Partai Demokrat tak lagi punya ketua umum setelah Anas Urbaningrum menyatakan berhenti sebagai ketua umum pada 23 Februari 2013.
Oleh karena itu, kata SBY, KLB merupakan cara Partai Demokrat untuk memiliki ketua umum baru dalam tenggat waktu singkat menjelang dimulainya tahapan Pemilu 2014.
"Maka, harus dipahami jabatan ketua umum (yang saya jabat ini) sementara meskipun sah dan resmi," ujarnya.
[ Ingin tahu prediksi bola klik disini ]
No comments:
Post a Comment